

“Hanbok” berarti pakaian orang Korea, walaupun pada saat ini sebenarnya mengacu pada gaya berpakaian Dinasti Joseon yang dipakai dalam cara formal dan semi formal seperti perayaan atau festival. Pada saat itu golongan atas atau disebut sebagai Yangban mengenakan hanbok berwarna-warni dengan hiasan bordir dan sulaman indah, bahannya terbuat dari sutra. Sedangkan masyarakat umum biasanya menggunakan hanbok sederhana terbuat dari kain katun dengan pembatasan warna yakni putih, merah muda, hijau muda dan abu-abu. Kini permintaan hanbok meningkat jika musim menikah tiba. Mencuatnya hanbok akhir-akhir secara tidak langsung dikarenakan boomingnya drama Korea.
Hanbok memiliki sejarah yang panjang. Pada Dinasti Goryeo, model hanbok mendapatkan pengaruh dari Mongol dikarenakan Raja Goryeo menikai ratu Mongol sehingga semua gaya pakaian termasuk gaya pakaian pegawai kerajaan mengikuti gaya Mongol. Sebagai hasil dari pengaruh Mongol ini rok menjadi sedikit lebih pendek. Sedangkan baju untuk bagian atas atau yang disebut dengan Jeogori diikat ke bagian dada dengan pita. Sedangkan lengan bajunya didesain agak ramping. Pada periode Joseon, Jeogori wanita secara perlahan menjadi lebih ketat dan pendek. Namun pada akhir masa Joseon, hanbok dibuat agak panjang dan Jeogori menjadi pendek dan ketat. Hanbok yang dipakai oleh kalangan atas biasanya berbeda warna tergantung musim yang sedang terjadi pada saat itu. Jika musim panas, menggunakan kain dengan warna cerah, sedangkan pada musim dingin menggunakan kain berbahan sutra.

Jika Anda, mengunjungi beberapa tempat wisata, luangkan waktu untuk mencoba memakai hanbok yang disediakan di lokasi tersebut. Kita akan juga diajari bagaimana cara memakai hanbok yang sebenernya tidak sulit. Ini dikarenakan hanbok berpotongan sangat sederhana dan mudah dikenakan. Dengan paras khas orang Indonesia namun memakai hanbok yang khas Korea Selatan, Anda pasti akan terlihat sangat lucu dan unik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar